Mojokerto, 6 Januari 2021 – Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) menggelar Seminar Internasional bertema “Akhlak Nabi Muhammad dalam Berinteraksi dengan Para Pemuda” yang diselenggarakan di Gedung Pascasarjana IKHAC, Jalan Bendunganjati, Pacet, Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 15.30 WIB, diikuti lebih dari 300 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti, serta praktisi tasawuf dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara dibuka secara khidmat dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Pembina IKHAC, Prof. Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim, M.A., sambutan Rektor, Dr. KH. Mauhibur Rokhman, Lc., MIRKH., serta sambutan dari Ketua Panitia.
Dalam sesi seminar dan diskusi panel, hadir dua narasumber internasional dan nasional:
- Syekh Dr. Ahmed Hussein el Azhary, seorang ulama muda asal Mesir dan pengajar di berbagai forum akademik Islam global,
- Dr. KH. Mauhibur Rokhman, Lc., MIRKH., Rektor IKHAC dan pengkaji tasawuf dan akhlak kontemporer.
Keduanya menyampaikan pemaparan mendalam tentang keteladanan Rasulullah SAW dalam membina generasi muda. Rasulullah dikenal sebagai sosok yang lembut, bijak, dan memberikan ruang kepercayaan kepada para pemuda. Usamah bin Zaid, misalnya, diangkat menjadi panglima perang pada usia 18 tahun—mencerminkan betapa Rasul menghargai kapasitas anak muda sebagai agen perubahan.
Dalam diskusi, disampaikan pula kisah Nabi yang merespons pertanyaan-pertanyaan pemuda dengan empati dan pendekatan spiritual yang mendalam, seperti saat seorang pemuda meminta izin untuk berzina, namun Rasul mengubah perspektifnya tanpa menghakimi.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi kelompok yang interaktif, mencerminkan antusiasme tinggi dari peserta terhadap topik yang sangat relevan dengan tantangan moral pemuda masa kini.
Seminar ini ditutup dengan doa bersama dan penegasan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah sebagai fondasi membentuk generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan bertanggung jawab secara sosial. Kegiatan ini menjadi kontribusi nyata IKHAC dalam membangun wacana keislaman global yang inklusif dan membina pemuda sebagai pilar peradaban.
(pgmi)