##

Mojokerto – Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan tradisi keilmuan Islam klasik melalui kegiatan Kuliah Tamu: Pembacaan Kitab dan Ijazah Sanad yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Juni 2022. Bertempat di Aula GH, Bendunganjati, Pacet, Mojokerto, acara berlangsung khidmat dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti, serta para praktisi tasawuf dari berbagai daerah di Indonesia. Seminar ini mengangkat tema “Pembacaan Kitab dan Ijazah Sanad”, menghadirkan narasumber utama, Syekh Dr. Ahmad Husain al-Azhari, seorang ulama yang menempuh pendidikan keilmuan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Acara diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Pembina IKHAC, Prof. Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim, M.A., dan Rektor, Dr. KH. Mauhibur Rokhman, Lc., MIRKH.

Dalam paparannya, Syekh Ahmad al-Azhari menjelaskan bahwa tradisi pembacaan kitab dan pemberian ijazah sanad merupakan warisan ulama salaf seperti Imam Malik, Imam al-Shafi‘i, dan Imam al-Bukhari. Tradisi ini tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tetapi juga adab, kedalaman makna, dan tanggung jawab transmisi ilmu. Di beberapa pusat keilmuan Islam seperti Hijaz, Syam, dan Mesir, halaqah pembacaan kitab menjadi media utama dalam mewariskan ilmu secara otentik dan terjaga.

Syekh Ahmad juga menekankan pentingnya sanad sebagai simbol kehormatan ilmiah, bukan sekadar silsilah intelektual. Ia mengutip perkataan Abdullah bin al-Mubarak, "Al-isnād min al-dīn, walau lā isnād la-qāla man syā’a mā syā’a"Sanad adalah bagian dari agama; tanpa sanad, siapa pun bisa berkata sesukanya.

Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi kelompok, yang berlangsung antusias dengan berbagai pertanyaan seputar sanad, ijazah keilmuan, dan tantangan menjaga otentisitas ilmu di era modern.

Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan doa bersama, membawa harapan agar tradisi keilmuan Islam klasik tetap hidup dan mengakar di tengah perkembangan dunia pendidikan Islam kontemporer.


(pgmi)