##

Pacet, Mojokerto — Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) kembali menggelar Seminar Internasional pada Sabtu, 12 November 2022, yang bertajuk “Spiritual Education as A Countermeasure to Moral Decadences in the Midst of Social Phenomenon”. Kegiatan ini berlangsung di Aula GH IKHAC, Jalan Bendunganjati, Pacet, Mojokerto, dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, hingga peneliti.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembukaan yang diisi oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Prof. Dr. KH. Asep Syaifuddin Chalim., MA (Pembina IKHAC), Rektor Dr. KH. Mauhibur Rokhman, Lc., MIRKH., dan Ketua Panitia.

Seminar menghadirkan narasumber utama KH. As’ad Said Ali, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang memberikan pandangan mendalam tentang peran pendidikan spiritual dalam membendung kemerosotan moral di tengah derasnya arus fenomena sosial global.

Dalam paparannya, KH. As’ad menyampaikan bahwa para pendiri bangsa telah menempatkan Pancasila sebagai fondasi humanisme khas Indonesia yang berakar pada nilai-nilai Islam dan budaya Timur. Ia menekankan bahwa humanisme Indonesia berbeda dengan model Barat yang cenderung liberal dan individualistik. Hal ini terlihat dari bagaimana budaya Barat merangkul kebebasan tanpa batas, seperti dalam isu LGBT, yang menurutnya bertentangan dengan prinsip keberadaban masyarakat Indonesia.

KH. As’ad juga mengingatkan pentingnya mempertahankan identitas budaya lokal dalam menghadapi arus globalisasi dan konflik peradaban dunia. Mengutip teori Clash of Civilizations dari Samuel P. Huntington, ia menyoroti bahwa dominasi peradaban Barat saat ini menghadapi tantangan dari peradaban Timur seperti Cina, Jepang, dan India. Dalam konteks ini, Indonesia harus membangun generasi berwawasan global namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai spiritual dan kebudayaan sendiri.

Seminar ini menjadi ruang reflektif yang menggugah kesadaran peserta akan urgensi pendidikan ruhani dalam menjawab tantangan dekadensi moral dan menjaga jati diri bangsa. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif, tanya jawab, serta pembacaan doa sebagai penanda berakhirnya rangkaian acara pada pukul 15.00 WIB.


(pgmi)